Sungguh,
suatu nikmat besar dan rahmat yang tak ternilai
harganya adalah nikmat kehidupan dan waktu yang masih diberikan Allah kepada
kita hingga saat ini. Akan tetapi kebanyakan kita tak menyadari dan
menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa saja dan berjalan sebagaimana adanya. Kita
lalai untuk mensyukurinya dan menggunakannya dengan sebaik mungkin. Serasa baru
kemarin kita menjadi anak-anak, bermain-main dan bercanda akan tetapi sekarang
kita sudah menjadi dewasa dan tua. Padahal kita tahu dan yakin bahwa sekecil
apapun amal yang kita lakukan dan sedetik pun waktu yang kita lewatkan pasti
akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah Swt kelak di yaumul akhir. Karena
itulah, benar kiranya sabda Nabi Saw yang menyatakan:
نعمتان
مغبون فيهما كثير من الناس الصحة والفراغ
Ada dua kenikmatan yang menipu
dan melalaikan kebanyakan manusia yaitu; kesehatan dan waktu luang.
Hadirin
yang berbahagia …
Banyak orang yang mendapatkan kesehatan jasmaniyah
dan mempunyai banyak waktu luang, akan tetapi mereka terombang-ambing dalam
kehidupan ini . Mereka menjalani kehidupan ini sebagaimana air yang terus
mengalir tanpa arah yang pasti. Mereka tidak mempunyai tujuan, misi dan target
yang hendak mereka capai dalam kehidupan yang sebentar ini. Alangkah meurginya
mereka ! lantas apakah untuk ini mereka diciptakan ? Tidak, sama sekali tidak. Allah
telah berfirman dalam al-Qur'an yang mulya :
افحسبتم
انما خلقناكم عبثا وأنكم الينا لا ترجعون فتعالى الله الملك الحق
Apakah kalian mengira bahwa
kami menciptakan kalian dengan sia-sia ? dan bahwa kalian tidak akan kembali
kepada kami ? Maha tinggi Allah, raja yang sebenarnya. (QS. Al Mu'minun: 115-116)
Dari ayat di atas, kita
mengetahui bahwa tak satupun sesuatu di dunia ini diciptakan Allah dengan
sia-sia, tiada berguna. Langit, bumi dan segala isinya mengandung keajaiban,
rahasia dan hikmah yang tersembunyi. Tugas kita sebagai khalifatullah fil ardl adalah
berusaha mengungkap rahasia dan hikmah itu.
وما
خلق الله في السموات والأرض لأيات لقوم يتقون
Dan pada apa yang diciptakan
Allah di langit dan di bumi terdapat tanda-tanda (kekuasaanNya) bagi
orang-orang yang bertakwa.
(QS. Yunus: 6)
Hadirin
yang berbahagia …
Islam sangat memberi
perhatian terhadap masalah waktu ini. Hal ini dapat kita lihat dalam berbagai
permulaan ayat al Qur'an. Sering, Allah menggunakan waktu ini sebagai sumpah
yang ia gunakan dalam firman-firmanNya. Semisal kita membaca والعصر (Demi masa), والضحى (Demi
waktu matahari naik sepenggalah), ,والليل
إذا يغشى(Demi malam ketika sudah gelap)
dan lainnya. Semua ini menunjukkan betapa pentingnya waktu bagi manusia. Hingga
orang-orang yang lalai dalam memanage waktu ini
digolongkan Allah ke dalam kelompok orang-orang
yang merugi, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Lantas bagaimana
caranya agar kita tidak termasuk ke dalam kelompok ini ? Allah memberikan empat
syarat kepada kita sebagiaman tertera dalam firmanNya Surat al Ashr. Keempat syarat itu adalah :
Pertama : Iman. Karena ia adalah
modal awal dan pokok bagi seseorang untuk mendapatkan kebahagiaan kelak di hari
akhirat. Tapi, apakah cukup dengan keimanan ini saja ? Tidak, Allah
mengikutinya dengan syarat kedua yaitu
Amal saleh. Ia merupakan
bukti atau karya nyata dari sebuah pengakuan keimanan yang ada dalam hati. Kedua
syarat ini bersifat personal dalam arti berlaku pada setiap individu
secara orang
perorang. Lalu Allah mengikutinya dengan syarat ketiga dan keempat yang
bersifat relasional antar sesama manusia yaitu تواصوا
بالحق وتواصوا بالصبر yaitu saling berwasiat dan
mengingatkan, memberikan motivasi dan dorongan untuk senantiasa berada di jalan
yang hak dan bersabar dalam menjalankan segala ketentuan Allah, baik yang berupa
perintah maupun larangan yang dibebankan kepadanya.
Hadirin yang berbahagia …
Jika kita tidak memanfaatkan waktu-waktu luang kita di dunia ini maka
otomatis kita telah memberikan celah dan kesempatan kepada setan untuk masuk ke
dalam diri kita dan pada akhirnya akan membawa kita kepada kesengsaraan dan
penderitaan yang yang tak berujung kelak di neraka Jahannam. Apabila kita tidak
memanfaatkannya dengan menggunakannya untuk melakukan hal-hal yang positif maka
setan akan menggerakkan kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang negatif.
Alangkah benar ucapan Imam Syafi'i ketika beliau mengatakan:
اذا لم تشغل نفسك بالحق شغلتك بالباطل
Jika kau tidak menyibukkan dirimu dengan kebenaran maka setan akan
menyibukkanmu dengan kebathilan.
Oleh karena itu, hal penting yang mesti kita lakukan sekarang ini adalah
membuat perencanaan/planning akan kita jalani pada masa yang akan datang sehingga tak sedikitpun
waktu kita berlalu tanpa berguna. Rasulullah Saw telah bersabda:
الدنيا مزرعة الأخرة
Dunia adalah sawah ladang bagi kehidupan akhirat.
Maksud hadis ini adalah bahwasanya kehidupan di dunia ini mempunyai
relevansi atau keterkatian yang sangat erat dengan kehidupan akhirat. Sebab apa
saja yang kita lakukan di dunia ini maka kelak perbuatan itu akan
diperhitungkan. Ibarat orang yang menanam maka kita akan menuai. Kalau kita
menanam padi maka padi pulai yang akan kita panen. Tapi jika kita menanam
jagung maka pasti jagung yang akan kita tuai. Begitulah gambaran dunia yang
telah digambarkan oleh Rasulullah Saw.
ان خيرا فخير وان شرا فشر
Jika amal kebaikan yang kita lakukan maka kebaikan yang akan kita tunai.
Tapi jika kejelekan yang kita terjang maka kejelekan pula yang akan kita dapat.
Pernah suatu ketika Nabi Saw didatangi malaikat Jibril AS sambil berkata
kepada beliau:
عش ما شئت فإنك ميت واحبب ما شئت فإنك مفارقه واعمل ما شئت
فإنك مجزي به
Hai Muhammad, hiduplah sesukamu karenamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar